Tag

, , , ,

Masih berbisik dikepalaku perkataan nan manismu. Yang dikeluarkan oleh bibir kemerahan yang kini telah berubahkehitaman dengan bau minuman yang memabukkan. Setelah mereka mengajakmu entah kemana beberapa waktu. Wajah kusutmu kini menjadi sebuah pemandangan diantara mata sayu dan pakaian bau.

Sejenak coba ku ajak dirimu kembali. Berjalan menyusuri taman dipagi hari. Berharap kamu akan lupakan kenangan bersama para bajingan. Lambat laun langkah kakimu semakin pelan, pelan, dan hingga akhirnya kau berhenti tuk melangkah kedepan. Kini kau mencoba berbalik arah. Meninggalkan semua sekelumit kisah berbalut janji lagi.

Kini… Diantara riuh suara aku mencoba berjalan sendiri dengan luka yang masih menganga bernama Janji yang meneteskan darah bernama dusta. Tak kenal kekah menunggu kau datang tuk sejenak balut luka dengan cinta.

Karena cinta takkan terpisahkan oleh karena siapa kamu sekarang

*terinspirasi dari blog sebelah