Tag

, ,

Kepada malam Izinkan aku tuk mengirim salam. Dari lubuk terdalam pada wanita yang takkan padam dalam kelam.

Kepada malam bisakah kutitipkan secercah rindu yang kian sendu bak alunan lagu penyayat kalbu? Aku rasa rindu ini terlalu sayang bila disimpan sendiri, ingin ku bagi untuk wanita disana, namun apakah ia akan menerima rasa yang sama? Entahlah, jika tidak pun tak apa, namun jangan paksa ia tuk terima rindu ini. Karena kutahu rindu bukan rasa yang datang karena terpaksa, namun karena kurang disapa.

Kepada malam, dibawah sinar bulan ini aku bertanya, masih adakah harapan kita tuk sekedar menyapa. Menanyakan kabar yang telah lama kita tak saling tanya. Hahaha jadi ingat kala itu. Kala binar matamu kalahkan malam. Walau sedikit alay, siapa peduli? Toh yang aku pedulikan saat itu hanya kamu.

Yang selalu mengajarkan sujud kepada dia yang maha lembut. Yang selalu mengajarkan sujud ketika senang, sendu, ataupun rindu.

Kini izinkanlah aku untuk sujud, bukan untuk mengingat wanita itu. Namun untuk berterima kasih pada tuhan, telah dipertemukan dengan wanita yang kini telah tak sejalan. Dan berdo’a agar diberi yang lebih baik darinya.

Kepada malam, selamat malam.