Beberapa bulan yang lalu kutuliskan namamu dalam kertas kosongku
Dan perlahan kumasukan namamu kedalam hati kecilku
Sedikit demi sedikit … Setetes demi setetes …
Perlahan namun pasti hatiku telah penuh dengan namamu
Bagai teh yang terlarut dalam air panas
Sederhana namun menghangatkan setiap jiwa yang meminumnya
Namun entah mengapa menjadi berbeda
Semua tak lagi sama seperti dulu
Kita berbeda satu sama lainnya
Seharusnya Aku menyadarinya sedari dulu
Namun apa daya
Aku hanya manusia biasa yang terbuat dari setetes air hina
Kau tahu sifat burukmu yang terlalu muluk-muluk membuatku mengantuk
Rasanya ingin kusudahi semua realita ini
Ingin rasanya aku pergi dari dunia yang fana ini
Menuju dunia apa adanya. Dunia mimpi indahku
*Sumber gambar: Google.com